Pesona Rusia Masih Memikat, Negara Ini Mau Jadi Sekutu Putin

Russian President Vladimir Putin makes a toast as he takes part in the XIV BRICS summit in virtual format via a video call, in Moscow on June 23, 2022. (Photo by Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP)

Kondisi geopolitik masih terus memanas imbas dari perang Rusia dan Ukraina, serta respons negara-negara Barat untuk untuk menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Negeri Beruang Merah.

Walau begitu, masih ada beberapa negara yang berkeinginan untuk menjalin kemitraan dengan Rusia. Ini dilakukan via aliansi yang diikuti Rusia, BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).

Terbaru, Zimbabwe menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS. Juru Bicara partai penguasa negara itu ZANU-PF, Christopher Mutsvangwa, mengatakan aliansi yang juga beranggotakan Brasil, India, China, dan Afrika Selatan ini sebagai kekuatan baru dalam hubungan internasional dunia.

“Kami memperjelas bahwa kami ingin menjadi anggota BRICS,” katanya pada kantor berita Rusia RIA Novosti, dikutipĀ Russia Today, Jumat (17/3/2023).

Pejabat tersebut menambahkan bahwa negaranya tertarik untuk mengembangkan alternatif dari jaringan pembayaran SWIFT yang didominasi Barat. Dalam pandangannya, BRICS dapat berkontribusi untuk itu.

BRICS, yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (Afsel) merupakan aliansi yang merupakan rumah bagi lebih dari 40% populasi global dan menyumbang hampir seperempat dari produk domestik bruto dunia. Aliansi ini sendiri didirikan pada 2009.

Meski menjadi sebuah aliansi dagang, beberapa anggota BRICS memiliki sikap yang sedikit berbeda terkait serangan Rusia ke Ukraina. Meski begitu, semuanya masih belum memutuskan akses dagang dan perekonomian dengan Moskow.

Tiga anggota BRICS yakni China, Afsel, dan India telah abstain dari pemungutan suara PBB untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina. Beijing dan Delhi sendiri diketahui memiliki hubungan militer yang kuat dengan Rusia dan membeli sejumlah besar minyak dan gas negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.

Di sisi lain, Afsel juga menolak untuk mengutuk tindakan militer Rusia untuk untuk menjaga hubungan ekonomi yang penting.

Untuk Brasil, negara pimpinan Lula da Silva itu mendukung pemungutan suara PBB untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina. Namun, Brasilia juga sempat menegaskan penerapan sanksi sembarangan terhadap Rusia tidak mengarah pada rekonstruksi dialog.

Sementara itu, bulan lalu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan ada beberapa negara penting yang ingin menjadi bagian dari BRICS dan SCO. Diantaranya adalah Turki, Meksiko, Indonesia, Argentina, Arab Saudi, UEA, Mesir dan sejumlah negara Afrika lainnya.

Langkah ekspansif ini pun didukung oleh China. Beijing mencatat bahwa kerja sama yang bermanfaat di antara negara-negara anggota di bidang keuangan akan mempercepat pemulihan ekonomi domestik di negara-negara BRICS.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*