15 Emiten Ini Mau Buyback Saham, Ada yang Sampai Rp 4 T

Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 Ramai emiten bakal melaksanakan aksi pembelian kembali saham atau buyback. Aksi ini cenderung berkorelasi positif terhadap pergerakan harga saham emiten karena dengan perusahaan membeli sahamnya sendiri menunjukkan kepercayaan dirinya yang tinggi akan prospek kinerja perusahaan tetap positif ke depan.

Selain itu, buyback akan menambah https://37.1.221.205/ https://37.1.221.205/likuiditas di pasar sehingga potensi kenaikan harga saham akan meningkat. Hasil dari buyback biasanya akan disimpan perusahaan menjadi saham treasury yang nanti-nya bisa digunakan untuk berbagai tujuan seperti dibagikan sebagai dividen, diberikan ke pegawai, menaikkan laba bersih per saham (EPS) maupun Return on Equity (ROE) perusahaan.

Berikut beberapa emiten yang telah mendapatkan restu pemegang saham maupun yang masih berencana melaksanakan buyback :

PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG)
Pasca melaksanakan RUPS pada Senin lalu (15/5/2023), SRTG mengumumkan persetujuan untuk melakukan buyback. Anggaran yang digelontorkan untuk mendukung aksi korporasi tersebut sebanyak-banyaknya mencapai Rp150 miliar atau setara menyerap 50 juta lembar saham. Buyback akan berlangsung selambat-lambatnya pada 30 Juni 2024 sejak persetujuan RUPS.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
MDKA juga berencana melakukan buyback sebanyak-banyaknya 0,5% dari modal yang disetor dan ditempatkan ke perseroan atau setara maksimal 120,55 juta lembar saham dengan dana yang dikeluarkan mencapai Rp600 miliar. Menurut manajemen, aksi buyback paling lambat akan dilaksanakan 18 bulan setelah disetujui pada RUPS 21 Juni 2023 mendatang.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
ADRO diketahui kembali mendapatkan restu dari pemegang saham untuk buyback dengan dana maksimal yang dikeluarkan mencapai Rp4 triliun atau setara dengan 10% dari modal yang ditempatkan. Aksi tersebut akan dilaksanakan maksimal 18 bulan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham.

Perlu diketahui, sebelumnya, ADRO telah merampungkan aksi buyback dari 15 Februari – 15 Mei 2023 lalu dengan mengeksekusi 1,02 miliar lembar saham.

PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG)
TBIG juga diketahui akan membeli sahamnya dengan anggaran paling banyak sebesar Rp2,5 triliun. Aksi ini akan menyerap sebanyak banyaknya 1,13 miliar lembar saham atau setara 5% dari modal yang ditempatkan perseroan, buyback akan dilaksanakan pada periode 4 Mei 2023 sampai dengan 3 Agustus 2023.

PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM)
PALM diketahui akan melakukan buyback dengan dana yang disiapkan sebesar Rp80,65 miliar atau setara 103,95 juta lembar saham. Aksi korporasi ini masih akan meminta restu pemegang saham dalam RUPSLB yang rencananya diadakan pada 21 Juni 2023 mendatang.

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
Setelah mendapatkan restu pemegang saham pada 29 Maret 2023 lalu, LPPF akan melakukan buyback dengan dana sebesar Rp200 miliar. Aksi ini akan menyerap sekitar 10% dari total modal yang ditempatkan perseroan. Menurut manajemen, pembelian kembali saham ini akan dibatasi dengan harga maksimal Rp7900/saham sesuai dengan ketentuan POJK 30/2017.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
MEDC akan melakukan aksi korporasi buyback sebanyak-banyaknya 100 juta lembar atau setara 0,39% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dana yang disiapkan diperkirakan sekitar Rp120 miliar dan akan dilaksanakan paling lambat 18 bulan sejak RUPS yang akan dilaksanakan pada 31 Mei 2023 mendatang.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
JPFA diketahui telah mendapatkan restu pemegang saham untuk melaksanakan buyback pada RUPS 5 April 2023 lalu, dana yang akan digelontorkan maksimal Rp350 miliar dengan potensi penyerapan kepemilikan saham mencapai 1,5% dari total modal yang ditempatkan. Periode pelaksanaannya akan dimulai pada 6 April 2023 sampai dengan 31 Maret 2024.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
Menurut keterbukaan informasi perusahaan, hingga 18 April 2023 DOID masih punya sisa dana buyback tahun lalu sebesar Rp89,53 miliar. Menggunakan dana tersebut perusahaan masih bisa buyback saham sebanyak-banyaknya 810,73 juta lembar.

Perpanjangan buyback akan dilakukan pada periode 27 April 2023 sampai dengan 26 Juli 2023.

PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)
JRPT akan melakukan buyback dengan total anggaran sebesar Rp65 miliar dengan pembelian saham sebanyak-banyaknya 127,45 juta lembar atau setara 0,98% dari total jumlah modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan. Menurut ketentuan OJK, pelaksanaan buyback akan dilaksanakan maksimal tiga bulan sejak pengumuman dari manajemen per 18 April 2023.

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
GOOD juga diketahui akan melaksanakan buyback pasca mendapat restu pemegang saham pada RUPS 14 April 2023 lalu. Buyback akan menyerap kepemilikan saham 0,28% dari modal yang ditempatkan dengan dana yang digelontorkan mencapai Rp50 miliar. Aksi tersebut paling lambat akan dilaksanakan 18 bulan sejak persetujuan RUPS.

PT Bank Amar Indonesia (AMAR)
AMAR juga akan melaksanakan buyback dengan dana yang disiapkan mencapai Rp120 miliar dan akan menyerap sekitar 2% dari modal yang ditempatkan perseroan. Aksi buyback ini bertujuan sebagai pelaksanaan remunerasi kepada karyawan setelah AMAR melakukan RUPS pada 20 Juni 2023 mendatang

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO)
ALDO diketahui akan melaksanakan buyback pada periode 2 Mei 2023 sampai dengan 31 Juli 2023 dengan jumlah dana sebesar Rp5,15 miliar. Sebelumnya perusahaan telah melakukan buyback hingga tiga periode yakni pada 1 Agustus – 31 Oktober 2022 sebesar Rp1,62 miliar, kemudian pada 1 November 2022 – 31 Januari 2023 sebanyak Rp1,55 miliar, dan terakhir pada 1 Februari 2023 – 28 April 2023 sebesar Rp1,66 miliar.

Jika diakumulasi, perusahaan akan melakukan buyback sebanyak empat periode dengan total dana mencapai Rp10 miliar.

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)
SILO diketahui berencana melakukan pembelian saham kembali pada periode 25 Mei 2023 sampai dengan 25 Agustus 2023 dengan dana yang dikeluarkan mencapai Rp50 miliar atau sebanyak-banyaknya bisa menyerap 30 juta lembar saham. Dana hasil buyback rencana akan digunakan kepada manajemen dan karyawan sebagai pelaksanaan program MESOP. Aksi ini juga masih akan dirapatkan pada RUPS 25 Mei 2023 mendatang.

PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD)
BBMD juga akan melakukan buyback untuk pelaksanaan pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada Direksi dan Dewan Komisaris dengan dana sebanyak-banyaknya Rp962,69 juta. Buyback akan dilaksanakan sejak 8 Juni 2023 – 7 Desember 2024 dan masih akan dirapatkan pada RUPS 7 Juni 2023 mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*