Usai Covid-19 masih banyak virus baru yang bermunculan. Seperti wabah mpox pada 2022 hingga situasi flu burung yang berkembang.
Fenomena ini, Lindsay Broadbent selaku Dosen Virologi University of Surrey menjelaskan karena masih ada 1,67 juta virus yang belum diidentifikasi. Virus tersebut menginfeksi mamalia dan burung.
Dari jumlah itu lebih dari setengahnya, yaitu 827 ribu virus yang berpotensi menginfeksi manusia, dikutip dari Science Alert, Kamis (16/3/2023).
Broadbent menjelaskan cara virus menyebar di Bumi. Ini terkait juga dengan kehidupan sehari-hari manusia.
Hubungan manusia dan tindakannya juga jadi pendorong utama munculnya virus. Kontak erat manusia dengan hewan mulai terjadi seiring inovasi pertanian lebih dari 10 ribu tahun lalu.
Di sanalah peluang virus bisa menginfeksi hewan secara alami kemudian menularkan pada manusia. Zoonosis memunculkan 75% penyakit menular baru.
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan penyebab penyebaran virus yang masif. Ini terkait urbanisasi dan infrastruktur perkotaan.
“Pesatnya pembangunan kota-kota sering kali melampaui infrastruktur yang memadai seperti sanitasi dan perawatan kesehatan, yang makin meningkatkan kemungkinan wabah virus,” jelasnya.
Selain itu penyebaran virus juga terkait perubahan iklim. Misalnya arbovirus yang disebabkan oleh arthropoda seperti nyamuk dideteksi pada daerah baru karena jangkauan negara tempat nyamuk dapat bertahan hidup semakin meningkat.
Faktor-faktor ini sudah diketahui sejak lama, bahkan sebelum SARS-Cov-2 ada. Pada akhirnya juga menjelaskan Covid-19 soal masalah kapan bukan lagi apakah benar akan terjadi.
“Apa yang tidak terduga adalah skala pandemi Covid, dan sulitnya membatasi penyebaran virus secara efektif,” ungkap dia.