Simpanan Warga RI di BRI Rp 1.358,3 T, Kebanyakan Dana Murah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menggalang dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 1.358,3 triliun per Desember 2023, naik 3,9% secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan DPK tersebut selisih jauh dengan kredit yang naik 11,2% yoy.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa kondisi pasar saat ini tengah mencari likuiditas. Dengan demikian bank harus mengandalkan sumber dana non-DPK untuk menyalurkan kredit.
“Dan kita bisa pahami, maka DPK hanya tumbuh 3,9% yoy, sehingga untuk kredit di atas 10% kami harus pakai resources non-DPK,” kata Sunarso dalam Press Conference Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal IV Tahun 2023, Rabu (31/1/2024).
Sunarso menambahkan DPK BRI didominasi oleh dana murah atau current account savings account (CASA). Per Desember 2023 rasio CASA BRI sebesar 64,4% atau senilai Rp 875 triliun.
Adapun penyaluran kredit BRI per Desember 2023 tercatat sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM berkontribusi 84,4% atau senilai Rp1.068 triliun.
Kualitas https://citykas138.com/ kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross sebesar 3,12% dan NPL net sebesar 0,76% per Desember 2023. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 229,09%.
Sementara itu, BRI mencatat laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp60,2 triliun sepanjang 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,54% yoy.