Pengin Berobat ke Ida Dayak Cs? Ada Risiko Finansialnya Loh

Siapa Ida Dayak mendadak jadi pertanyaan netizen. Ida Dayak disebut netizen bisa mengobati penyakit mulai tulang bengkok hingga stroke.

Indonesia memang kaya akan warisan kebudayaan berupa pengobatan tradisional, seperti apa yang dilakukan Ida Dayak.

Perempuan yang belakangan ini viral karena bisa mengobati tulang dan stroke ini, menjalankan praktek pengobatan alternatif dengan ritual menari, memakai pakaian tradisional, dan Minyak Bintang. Namun adakah risiko finansial dari pengobatan ini?

Di dunia pengobatan tulang alternatif, Ida Dayak sejatinya tidak sendiri. Masih ada sosok-sosok lain yang kerap disebut legenda, sebut saja Haji Naim, Seri Gurusinga, dan lain sebagainya.

Sayangnya, meski banyak publik figur dan orang-orang terkenal lainnya berbondong-bondong mendatangi tempat praktek pengobatan alternatif ini, masyarakat tetap harus berhati-hati saat memilih pengobatan alternatif.

Menyoal praktek Ida Dayak, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat berkomentar bahwa apa yang dilakukan oleh Ida tidak bisa dikatakan benar maupun salah karena dasar yang dipakai untuk mengobati pasiennya sudah berbeda dengan pengobatan medis.

“Kita menganggap dalam konteks ini, kita mengapresiasi sebagai landasan sosiologis terkait pengobatan yang dilakukan ibu Ida. Tapi secara kedokteran ini tidak ada kaitannya,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi, seperti dikutip CNN (6/4).

Apakah Anda merupakan orang yang suka berobat ke pengobatan alternatif? Sejatinya tidaklah salah apabila Anda memanfaatkan ini asalkan penyakit yang Anda alami bukanlah penyakit kritis yang membutuhkan penanganan medis.

Namun, ketahuilah bahwa ada beberapa risiko finansial yang bisa saja Anda alami.

Penyakit menyebar dan makin parah

Pengobatan alternatif umumnya tidak melewati tindakan medis seperti operasi, cek laboratorium, dan sebagainya.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pengobatan alternatif tetap harus didukung penelitian empiris serta berdasarkan kajian ilmiah, sehingga ia meminta masyarakat tetap waspada dan berhati-hati saat memilih menggunakan pengobatan alternatif ketimbang medis.

“Jadi misalnya seseorang yang kena penyakit kanker, itu jangan sampai terlambat karena berobat tradisional. Karena sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini,” ujar Nadia, seperti dikutip CNN (6/4).

Segala bentuk pengobatan baik medis maupun alternatif tentu mengandung risiko, bayangkan apabila Anda menjalani pengobatan alternatif dan terjadi kegagalan dalam proses tersebut. Efek samping dari pengobatan ini bisa saja tidak terdeteksi dan membahayakan kesehatan Anda.

Ketika kondisi Anda semakin memburuk, maka Anda akan terus mengeluarkan uang untuk berobat lagi.

Yale School of Medicine bahkan mengungkap, risiko kematian dari pengobatan alternatif memang lebih tinggi ketimbang pengobatan medis jika terkait dengan penyakit kanker.

Tak bisa dicover asuransi kesehatan

Meski biaya pengobatan alternatif lebih murah ketimbang pengobatan medis. Namun ketahuilah bahwa pengobatan ini tidak bisa ditanggung asuransi kesehatan.

Bayangkan saja, apa yang terjadi jika ada efek samping berbahaya yang muncul dan Anda pun harus menjalani pengobatan karena efek samping ini.

BPJS pun sudah mengatakan bahwa pengobatan alternatif dan tradisional yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan, tidak akan bisa dicover.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*