Lapor Pak Jokowi! H+5 Lebaran, Harga Sembako Terus Meroket

Pantauan Harga Sembako H+5 Lebaran di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Memasuki 5 hari Lebaran 2023, harga sembako seperti telur ayam dan beras terpantau mengalami lonjakan harga. Khususnya untuk telur ayam, lonjakan harga terjadi karena efek dari hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idulfitri 1444 H.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan pada hari ini, Kamis (27/4/2023) pagi, harga telur ayam hari ini berada di Rp 28.000-29.000 per kg.

Adapun alasan kenaikannya tak terlepas dari efek Lebaran, biaya transportasi yang lebih mahal dan permintaan yang banyak namun stok menipis membuat harga telur mengalami kenaikan.

“Harga telur hari ini Rp 28.000 per kg. Harga naik, tapi ya namanya juga lebaran biasa naik. Mulai naik kalau lebaran, kalau engga ya engga, turun biasa,” ujar Ika, salah seorang penjual sembako saat ditemui di lokasi.

“Ya karena peminatnya banyak, transport mahal, barangnya gak ada, jadi naik harganya,” lanjutnya.

Tak hanya telur yang harganya di atas langit, beras juga mengalami hal serupa. Harga beras medium di pasaran hari ini berada di Rp 10.000 per liter.

“Beras medium hari ini saya jual Rp 10.000 per liter, kalau modalnya dari sana Rp 550.000 per karung, berarti sekitar Rp 11.000 per kg, kalau diliterin ya modalnya Rp 9.000. Tapi kalau mau beli kiloan saya jual Rp 13.000 per kg, kan dari sana modalnya sudah Rp 11.000 per kg,” ujar Ahmad, salah seorang penjual sembako lainnya di Pasar Tebet Timur.

Selain beras medium, harga beras premium juga serentak mengalami kenaikan. Contohnya, beras Ramos yang dibanderol Rp 12.000 per liter, padahal sebelumnya harga beras ini dibanderol Rp 11.000 per liter.

“Ramos modal sekarung sudah Rp 600 ribuan, harganya naik. Sekarang seliter saya jual sudah Rp 12.000 per liter biasanya cuman Rp 11.000 per liter. Naiknya banyak, harusnya kan bulan Maret, April, Mei, Juni kan musim panen harga beras turun, tapi ini malah tinggi,” kata Ahmad.

Beras pandan wangi, Ahmad menjualnya dengan harga Rp 15.000 per liter. Saigon Bandung dijual Rp 13.000 per liter. Beras Pera dijual Rp 14.000 per liter.

“Pandan wangi dari sananya modalnya sudah Rp 800 ribuan, jadi saya jual Rp 15.000 per liter. Saigon Bandung dari sananya sudah Rp 650.000, jadi saya jual Rp 13.000 per liter, Rp 15.000 per kg,” ungkap Ahmad.

“Beras pera dari sana sudah modalnya Rp 15.000 per kg, hampir Rp 750 ribuan per karung, naik banget ini. Jadi saya jual Rp 14.000 per liter. Saya jual cuman pera super saja, karena kalau pera biasa pelanggan banyak yang komplen,” tambahnya.

Sementara untuk pasokan minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah atau Minyakita terpantau nampak berjejer rapih di lapak para pedagang. Namun, harga yang ditawarkan para pedagang jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.

“Saya jual Rp 15.000 per liter. Karena saya ngambil di agen, dari sananya sudah Rp 174.000 (per kardus) harganya. Modalnya saja saya sudah Rp 14.500 per liter, kita jual cuman Rp 15.000 per liter, belum ongkosnya, belum plastiknya. Tipis banget malah hampir gak untung, tapi gak apa-apa. Ya begitulah,” tutur Yono, salah seorang penjual sembako lainnya di pasar tersebut.

Yono mengaku, sales resmi Minyakita sudah tidak pernah lagi menjual langsung kepada para pedagang, jadi untuk mengisi stok di kiosnya, Yono harus membeli dari agen.

“Dari sales gak ada, kalau mau ngambil cuman bisa dari agen saja,” tuturnya.

Hal serupa juga dialami Ahmad, dia mengaku membeli Minyakita dari agen dengan harga Rp 175.000 per kardus, sehingga dia menjual Minyakita di kiosnya senilai Rp 16.000 per liter.

“Minyakita saya jual Rp 16.000 per liter, saya ngambil dari agen, sudah gak ada sales yang datang ke kita. Saya modalnya ngambil dari agen sudah Rp 175.000 per kardus, ya sekitar Rp 14.600 lah modalnya,” ungkap Ahmad.

Sementara untuk harga dan stok minyak goreng kemasan premium, para pedagang serentak mengatakan harga stabil dan ketersediaan aman.

“(Minyak kemasan premium) standar, biasa saja,” pungkas Yono.

Harga Rata-rata Nasional

Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga sejumlah sembako hari ini mengalami kenaikan.

Yaitu, beras medium naik Rp10 ke Rp11.910 per kg, bawang merah naik Rp130 ke Rp36.310 per kg, bawang putih bonggol naik Rp40 ke Rp32.540 per kg, daging ayam ras naik Rp 80 ke Rp36.430 per kg, dan minyak goreng curah naik Rp30 ke Rp14.990 per liter.

Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat pedagang eceran.

Di wilayah Jakarta, harga rata-rata eceran cabai rawit merah masih, yaitu naik Rp5.394 ke Rp54.906 per kg dan cabai merah keriting naik Rp5.995 ke Rp54.727 per kg.

Harga bawang putih naik Rp1.247 ke Rp38.522 per kg dan daging ayam broiler/ ras naik Rp40 ke Rp38.465 per ekor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*