Laba Bersih Semen Indonesia Tembus Rp 2,3 T, Ini Pendorongnya

Pekerja memindahkan semen kedalam kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (21/2/2018). Menurut data Asosiasi Semen Indonesia konsumsi semen domestik tumbuh merata pada awal 2018 dengan kisaran 12%-17%. Pertumbuhan tertinggi konsumsi semen pada awal 2018 terjadi di Sumatra disusul oleh wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 2,3 triliun sepanjang tahun 2022. Capaian tersebut naik sebesar 15% dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,047 triliun.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, capaian tersebut didorong oleh pendapatan perseroan sepanjang 2022 sebesar Rp 36,379 triliun. Hal itu didorong oleh strategis perseroan yang diterapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui operational excellence, dan melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan.

“SIG mampu mencatat kinerja positif di tengah kondisi pasar yang mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (16/3).

Sementara, Direktur Keuangan & Manajemen Resiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, capaian operational excellence pada lini produksi tercapai melalui pemenuhan sumber energi dari batu bara dengan harga domestic market obligation (DMO).

Selain itu, optimalisasi pengelolaan biaya operasional pada beban umum dan pemasaran, sehingga beban pokok yang terkendali di level 2,9% dan beban usaha turun hingga 5,9%.

Beban utang sepanjang tahun lalu juga berhasil ditekan hingga 21% melalui penurunan tingkat utang, reprofiling sebagian utang menjadi Sustainability Linked Financing yang memiliki tingkat margin bunga lebih rendah, dan juga telah dilakukannya langkah antisipasi atas kenaikan tingkat suku bunga dengan interest rate fixing sebagian utang.

“Pada akhir tahun 2022, Perusahaan juga telah melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, terutama pada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) untuk menciptakan tata kelola yang lebih efisien,” tuturnya.

Sejumlah inisiatif strategis tersebut berkontribusi besar pada pencapaian kinerja, yang ditandai dengan peningkatan margin laba menjadi 6,5% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 5,6%.

Meski demikian, beban pokok pendapatan terhitung naik 2,9% menjadi Rp25,701 triliun akibat lonjakan biaya energi seiring dengan kenaikan harga batu bara dan harga BBM, yang berdampak pada kenaikan biaya distribusi.

Selain itu, dalam menghadapi situasi tersebut, perseroan telah melakukan penyesuaian harga dengan menaikkan harga jual sepanjang 2022, guna menghindari predatory pricing agar iklim industri tetap kondusif. Inisiatif ini berhasil menjaga pendapatan perusahaan di level Rp 36,379 triliun.

Menjelang tutup tahun 2022, SIG sukses menyelesaikan rights issue dalam rangka konsolidasi dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dengan nilai transaksi fantastis hingga Rp 5,41 triliun. Bergabungnya SMBR ke dalam grup SIG melengkapi jaringan produksi, distribusi dan pemasaran SIG khususnya di Sumatera bagian Selatan.

Sebagian dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan usaha dan realisasi proyek-proyek environmental, social, & governance (ESG) seperti pengembangan fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif, yang akan mendukung percepatan pencapaian target-target keberlanjutan dalam sustainability roadmap yang telah ditetapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*