Hati-Hati, 15 Saham Batu Bara Ini Bertumbangan

Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Saham emiten batu bara secara mayoritas melemah pada perdagangan sesi I Rabu (17/5/2023), di tengah masih lesunya harga batu bara acuan dunia.

Per pukul 10:22 WIB, dari 20 saham batu bara RI, hanya tiga saham yang terpantau menguat, dua saham cenderung stagnan, dan sisanya yakni 15 saham melemah.

Berikut pergerakan saham emiten batu https://evolutionoforganic.com/ bara pada perdagangan sesi I hari ini.

Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan
MNC Energy Investment IATA 67 -2,90%
ABM Investama ABMM 3.360 -2,33%
Indika Energy INDY 1.980 -1,98%
Indo Tambangraya Megah ITMG 27.050 -1,64%
Adaro Energy Indonesia ADRO 2.630 -1,50%
Golden Eagle Energy SMMT 660 -1,49%
Alfa Energi Investama FIRE 70 -1,41%
Delta Dunia Makmur DOID 310 -1,27%
Bayan Resources BYAN 18.925 -1,17%
Bukit Asam PTBA 3.340 -0,89%
Bumi Resources BUMI 122 -0,81%
Atlas Resources ARII 161 -0,62%
TBS Energi Utama TOBA 392 -0,51%
Harum Energy HRUM 1.245 -0,40%
Baramulti Suksessarana BSSR 3.970 -0,25%
Mitrabara Adiperdana MBAP 5.225 0,00%
Prima Andalan Mandiri MCOL 5.850 0,00%
United Tractors UNTR 24.575 0,51%
Adaro Minerals Indonesia ADMR 845 0,60%
Borneo Olah Sarana Sukses BOSS 54 1,89%

Sumber: RTI

Saham batu bara Grup MNC yakni PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada pagi hari ini, yakni ambles 2,9% ke posisi Rp 67/saham.

Sedangkan saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menjadi saham yang paling besar penguatannya pada sesi I hari ini yakni melonjak 1,89% ke Rp 54/saham.

Harga batu bara sendiri masih bergerak dalam tren pelemahan.

Pada perdagangan Selasa kemarin, harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle ditutup melemah 0,65% di posisi US$ 161,45 per ton.

Pelemahan ini memperpanjang tren negatif harga batu bara yang juga melemah pada hari sebelumnya. Masih melemahnya harga batu bara disebabkan oleh melandainya permintaan, terutama dari Eropa.

Dilansir dari Bloomberg, harga batu bara di pelabuhan ARA (Amsterdam, Rottterdam, Antwerp) jatuh ke posisi US$ 98 ton pada Selasa kemarin. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 2021.

Harga Selasa kemarin juga berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu di mana harga batuu bara terbang ke posisi US$ 459,8 per ton.

Di lain sisi, kabar dari meningkatnya ekspor batu bara RI belum dapat menggairahkan saham-saham batu bara pada sesi I hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara Indonesia pada Januari-April 2023 menembus 121,36 juta ton atau meningkat 2,51% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy) yakni 103,19 juta ton.

Sebagai catatan, Indonesia sempat melarang ekspor batu bara pada Januari 2022 untuk mengamankan pasokan dalam negeri untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Secara nilai, ekspor batu bara menyentuh US$ 13,43 miliar. Bila dihitung ke rupiah maka nilainya mencapai Rp 198,97 triliun (kurs US$1=Rp 14.815) atau hampir Rp200 triliun pada empat bulan pertama 2023. Nilai tersebut meningkat 10,73% dibandingkan pada Januari-April 2022.

Secara volume, India merupakan pemborong terbesar. Namun, jika dinilai dari nilai ekspor, China menjadi yang terbesar karena kadar kalori batu bara yang dijual lebih tinggi.

China membeli 28,57 juta ton pada Januari-April 2023 dengan nilai menembus US$ 2,74 miliar. Sementara itu India memborong 34,43 juta ton batu bara dengan nilai US$ 2,72 miliar.

Dari sisi nilai, tempat ketiga adalah Jepang yang membeli batu bara Indonesia senilai US$ 2,22 miliar disusul dengan Filipina dengan nilai US$ 1,34 miliar.

Dari sisi volume, urutan kedua adalah Filipina yang membeli batu bara sebanyak 11,08 juta ton disusul dengan Korea Selatan dengan volume 10,06 juta ton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*