Kebutuhan dana pensiun setiap orang tentu berbeda-beda, ada yang cukup dengan Rp 1 – 5 miliar saja, namun ada juga yang harus di atas Rp 50 miliar. Tapi, mungkinkah bagi Anda yang bergaji Rp 10 juta, untuk memiliki dana pensiun di atas Rp 50 miliar?
Ada banyak alasan mengapa seseorang membutuhkan uang pensiun di atas Rp 50 miliar. Bisa jadi karena orang yang bersangkutan ingin menikmati hidup dengan gaya hidup yang lebih mewah ketimbang di masa produktifnya.
Dalam mengumpulkan dana pensiun, satu hal yang harus Anda ketahui adalah semakin besar target dana yang ingin kita capai, maka semakin besar pula uang yang harus Anda sisihkan setiap bulannya.
Akan tetapi, jika instrumen investasi yang Anda pilih sanggup memberikan imbal hasil yang besar dan jangka waktu investasi Anda cukup panjang, Anda tidak perlu mengalokasikan uang yang besar setiap bulannya.
Lantas bagaimana dengan perhitungan jika seseorang bergaji Rp 10 juta ingin memiliki dana pensiun setara Rp 56 juta?
Adapun usia orang yang bersangkutan saat ini adalah 25 tahun, dan dia menargetkan pensiun di usia 58 tahun. Berikut adalah perhitungannya.
Waktu mengumpulkan dana pensiun 33 tahun
Hasil yang optimal tentu saja bisa didapat ketika orang yang bersangkutan berinvestasi secara rutin tiap bulannya. Dan karena jangka waktu pensiunnya masih 33 tahun ke depan, maka dia akan menyisihkan uang untuk dana pensiun ini selama 396 bulan.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan Tim Riset CNBC, ketika orang tersebut berinvestasi dengan mengalokasikan uang Rp 2,4 juta (24% dari pemasukan), setiap bulan ke instrumen investasi dengan imbal hasil bersih 8%, maka dana pensiun setara Rp 56 miliar itu akan terkumpul dalam 63 tahun lamanya.
Bahkan jika dia menggunakan seluruh gajinya untuk berinvestasi, dana sebesar Rp 56 miliar akan terkumpul selama 45 tahun.
Apa bisa memilih instrumen yang lebih agresif?
Jika investasi orang tersebut bisa menghasilkan imbal hasil 18% per tahun. Maka hanya dengan Rp 2,3 juta per bulan (23% dari gaji), dia bisa merealisasikan dana pensiun sebesar Rp 56 miliar sesuai dengan waktu yang diinginkan yaitu 33 tahun.
Tabel: Ilustrasi investasi returns 18% per tahun (Tim Riset CNBC)
Apakah mungkin bagi seseorang berinvestasi di saham atau reksa dana saham, dan memperoleh keuntungan fantastis seperti ilustrasi ini? Mungkin saja, tetapi, ketahuilah bahwasannya imbal hasil konstan sebesar 18% bukanlah hal yang mudah lantaran makin tinggi imbal hasil, maka makin besar pula risiko dari instrumen tersebut.
Bila Anda mengincar investasi yang aman, maka hanya ada dua investasi yang imbal hasilnya bisa dijamin yaitu deposito (dengan tingkat suku bunga di bawah bunga penjaminan LPS), dan surat berharga negara (SBN).
Imbal hasil dari deposito dan SBN tentunya jauh lebih kecil dari ilustrasi di atas.
Penghasilan harus ditambah
Ketimbang berharap besar dari imbal hasil investasi Anda mencapai 18% per tahun dengan mengalokasikan uang yang sama setiap bulannya, lebih baik untuk fokus mengembangkan diri agar Anda bisa mendapat penghasilan yang lebih tinggi.
Semakin tinggi penghasilan Anda, semakin besar dana yang bisa Anda alokasikan ke instrumen investasi setiap bulannya. Atau Anda pun bisa mengalokasikan seluruh uang bonus atau tunjangan hari raya (THR) yang Anda dapatkan setiap tahun untuk menambah investasi dana pensiun Anda.
Bermodal konsistensi, tidak menutup kemungkinan dana sebesar Rp 56 miliar akan terealisasi di masa pensiun Anda.