Emiten pertambangan nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp4,7 triliun di tahun 2022, naik 137,1% dari Rp 2,0 triliun di tahun sebelumnya. Perolehan ini tidak terlepas dari perolehan laba bersih entitas induk yang tercatat sebesar Rp2,91 triliun, naik 307,7% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 715 miliar.
Begitu pula dengan kenaikan pendapatan https://dwslot88apk.com/ usaha di tahun 2022 menjadi Rp9,6 triliun, naik 16,3% dari Rp 8,2 triliun di tahun 2021. Peningkatan pendapatan perseroan terjadi sebagian besar karena adanya peningkatan volume di perseroan dan entitas anak, menurut keterangan tertulis Trimegah Bangun Persada.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, beban pokok penjualan naik tipis pada tahun 2022 sebesar Rp4,89 triliun dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp4,51 triliun. Sementara beban penjualan, umum, dan administrasi tercatat menyusut menjadi sebesar Rp889,91 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp948,49 miliar. Pendapatan lainnya pun menjulang menjadi Rp198,55 miliar dari yang setahun sebelumnya Rp72,40 miliar.
Pada tahun 2022, perusahaan tidak mencatatkan adanya kerugian penghentian produksi. Ini berbalik dari tahun 2021 di mana NCKL membukukan kerugian sebesar Rp11,92 miliar karena penghentian produksi.
Rasio biaya operasi ke pendapatan Perseroan berhasil diturunkan dari 11,5% menjadi 7,2% dengan biaya operasi sebesar Rp 947,0 miliar turun menjadi Rp 691,7 miliar di tahun 2022.
Pada sisi top line, perusahaan juga membukukan peningkatan. Ekuitas neto tercatat sebesar Rp14,22 triliun, naik 49,11% dari Rp9,54 triliun pada tahun 2021. Liabilitas juga naik 77,8% menjadi Rp20,37 triliun pada tahun 2022 dari setahun sebelumnya sebesar Rp11,45 triliun.
“Dalam mendukung program Pemerintah untuk memajukan industri nikel dari hulu ke hilir, Perseroan akan terus melakukan investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan,” tertulis dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu pada arus kas, perusahaan tercatat merogoh kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp6,58 triliun pada tahun 2022. Jumlah ini naik dari setahun sebelumnya yang sebesar Rp7,55 triliun.