Holding Industri Pertambangan, MIND ID, menggelar MINDialogue yang mengulas masa depan hilirisasi produk pertambangan. Direktur MIND ID Dany Amrul Ichdan mengharapkan dialog ini bisa menjadi salah satu alternatif solusi dan sebagai ajang diskusi antar Grup MIND ID.
“Acara ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dan ajang diskusi terbuka baik dari pemangku kebijakan, dalam hal ini kementerian dan para pelaku bisnis dan industri, khususnya di pertambangan. MIND ID sebagai Holding juga diharapkan dapat sebagai center of information dari seluruh anggota Grup MIND ID sesuai dengan mandat Pemerintah yang diberikan kepada MIND ID,” ujar Dany dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (17/3/2023).
Hilirisasi investasi strategis pertambangan menjadi salah satu sorotan dalam diskusi ini. Apalagi, MIND ID sebagai BUMN Holding Industri Pertambangan mendukung kebijakan pemerintah dalam mempercepat proses hilirisasi, khususnya pada komoditas mineral dan batubara.
“Sejalan dengan mandat pemerintah ketika membentuk MIND ID, yaitu mengelola sumber daya alam terintegrasi untuk peradaban, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah,” ungkap dia.
Sementara itu, Deputi Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya menyampaikan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa hilirisasi menjadi agenda prioritas nasional. Salah satu keberhasilan hilirisasi nikel yang terwujud ialah peningkatan nilai ekspor dari 2017 mencapai US$ 3 miliar dan pada 2022 meningkat menjadi US$ 29 miliar.
“Kementerian Investasi telah membuat roadmap Hilirisasi Investasi Strategis sebagai bentuk tindak lanjut arahan Presiden. Setidaknya terdapat 3 tahapan, yaitu Menetapkan 21 komoditas dari 8 sektor strategis; membuat profil sektor hulu dan hilir, prospek, strategi, dan program hilirisasi; roadmap hilirisasi; dan industri sasaran dan kebutuhan investasi, kebijakan strategis, dampak ekonomi,” ungkap Hendy.
Dia menjelaskan, melihat tren prioritas investasi berdasarkan sektornya selama 4 tahun kebelakang, sektor industri logam dasar dan barang logam mengalami peningkatan. Di mana pada 2019 sebesar Rp 61,6 triliun, kemudian pada 2020 sebesar Rp 94,8 triliun, dan pada 2021 sebesar Rp 117,5 triliun.
Sementara itu, pada 2022 meningkat menjadi sebesar Rp 171,2 triliun. Hal ini juga diikuti nilai investasi sektor pertambangan pada 2022 mencapai Rp 136,4 triliun.
“Melihat jauh ke depan proyeksi kebutuhan investasi sampai dengan 2040 sektor minerba mencapai US$ 431,8 miliar dan tergolong ke dalam 8 sektor prioritas,” pungkasnya.
Sebagai informasi, acara yang digelar Kamis (16/3) lalu ini dihadiri Deputi Hilirisasi Investasi Strategis Heldy Satrya Kementerian Investasi/BKPM dan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan. Sedangkan Grup MIND ID dihadiri Hendi Prio Santoso selaku Direktur Utama, Danny Praditya Direktur Operasi dan Portfolio, dan Dany Amrul Ichdan selaku Direktur.
Turut hadir dari anggota MIND ID, yaitu Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, Direktur Utama PT Antam Tbk, Niko Kanter, Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy, Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Fina Eliani.