Meski mendapatkan uang tunjangan hari raya (THR) dari tempat kerja, sebagian orang tentu tidak akan menghabiskan uang itu untuk dirinya sendiri. Tidak sedikit pula yang akhirnya membagi uang THR itu ke orang terdekat.
Bukan rahasia lagi bahwa ada kebahagiaan tersendiri di balik berbagi ke orang-orang terdekat kita, baik itu orang tua, saudara kandung, keponakan, dan lain sebagainya.
Namun tanpa kewaspadaan, bisa jadi kegiatan ini menambah pengeluaran tak terduga hingga membuat THR kita habis begitu saja tanpa disadari.
Lantas apa solusi dari kegiatan yang satu ini? Berikut ulasannya.
Buat pos pengeluaran “sosial” sekarang juga
Adapun isi dari pengeluaran kegiatan sosial memang cukup beragam, mulai dari urusan bagi-bagi THR ke kerabat, mengirim hampers, bagi-bagi sembako, dan lain sebagainya.
Meski idealnya pengeluaran ini sudah Anda atur sedemikian rupa setahun sebelum Bulan Ramadhan tiba, namun jika Anda belum mempersiapkannya, maka tidak ada kata terlambat untuk melakukannya sebelum THR Anda cair.
Alokasikan saja uang maksimal sebesar 15% dari total THR yang diterima untuk pengeluaran sosial ini.
Jangan terlalu berlebihan lantaran Anda pasti mempunyai prioritas lain yang harus dibayar. Sebut saja seperti cicilan utang bila ada, tabungan, investasi untuk jangka panjang, atau pengeluaran lain yang berkaitan dengan kebutuhan jangka pendek.
Jangan “gak enakan” dalam urusan bagi-bagi THR
Berikanlah THR ke orang terdekat sesuai kemampuan Anda, dan jangan merasa “tidak enak” jika memang Anda tidak bisa memberikan uang dengan nominal tertentu yang menurut Anda cukup besar.
Terkadang, mungkin terbersit di benak Anda bahwa jika Anda memberikan uang THR ke keponakan, maka keponakan Anda bisa saja bercerita tentang jumlah uang yang diterima dari Anda ke orangtuanya. Mungkin saja akan ada rasa malu atau gengsi jika Anda hanya memberikan uang yang sedikit.
Ketahuilah bahwa alasan memberikan THR adalah untuk berbagi kebahagiaan, dan tidak ada paksaan juga bagi Anda untuk melakukan hal ini.