Serangan Rusia ke Ukraina telah berjalan lebih dari setahun. Sejauh ini, kedua pihak masih terus bersikeras mempertahankan dan memperebutkan wilayah Ukraina Timur atau yang biasa disebut Donbas.
Ukraina, yang disokong oleh koalisi militer Barat NATO, telah mengajukan permintaan jet tempur kepada aliansi negara-negara yang dipatroni Amerika Serikat (AS) itu. Namun, belum ada yang memberikan komitmen pasti.
Meski begitu, secercah harapan pun mulai datang bagi Ukraina. Ini dikarenakan pengumuman Polandia pada Kamis (16/3/2023) yang akan mengirimkan empat jet tempur MiG-29 kepada Kyiv. Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan pesawat akan diserahkan dalam beberapa hari mendatang setelah diservis.
“Mengenai pesawat MiG-29, yang masih beroperasi di pertahanan wilayah udara Polandia, keputusan telah diambil di tingkat tertinggi, kami dapat mengatakan dengan yakin bahwa kami mengirim MiG ke Ukraina,” kata Duda, dikutipĀ CNN International.
Dengan pengiriman ini, Polandia menjadi negara NATO pertama yang menjanjikan pengiriman jet tempur untuk Ukraina. Pasalnya, negara-negara NATO lainnya enggan bergerak jauh melampaui keputusan awal tahun ini untuk mengirim tank ke Kyiv.
Berbicara pada konferensi pers di Warsawa dengan timpalannya yang baru dari Ceko, Petr Pavel, Presiden Polandia itu mengungkapkan dukungan bersama kedua negara untuk Kyiv.
“Republik Ceko dan Polandia adalah negara-negara yang berada di garda depan mutlak dalam mendukung Ukraina, baik di tingkat kemanusiaan maupun militer,” tegas Presiden Duda.
Polandia telah menjadi salah satu negara Eropa yang paling vokal melawan Rusia, bahkan sebelum serangan Moskow ke Ukraina. Rusia masih dilihat oleh banyak kalangan politik dan diplomatik Polandia dalam konteks Perang Dingin.
Selain itu, politisi Negeri Rajawali Putih itu juga memandang Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai orang yang tidak dapat dipercaya dan ekspansi Rusia adalah sesuatu yang harus dilawan dengan segala cara.
Sementara itu, terkait pengiriman ini, AS mengatakan bahwa keputusan Polandia untuk mengirim jet tempur adalah ‘keputusan berdaulat’ tanpa intervensi. Langkah ini, menurut Gedung Putih, tidak akan mendorong Presiden Joe Biden untuk ikut-ikutan mengirim pesawat F-16, yang telah lama diinginkan Kyiv.
“Itu tidak mengubah kalkulus kami sehubungan dengan F-16,” kata John Kirby, seorang pejabat tinggi di Dewan Keamanan Nasional AS.